Terimakasih Bidikmisi

Wahyu Wisnu Wardana Alumni Bidikmisi di Universitas Airlangga

Sebagai anak desa, bisa melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan adalah sebuah impian besar bagi saya. Iya, saya tahu siapa saya dan keluarga saya, hanya seorang anak buruh tani yang bapaknya tak tamat SD dan Ibunya hanya tamatan Sekolah Dasar. Oleh karena itu, bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pilihan paling rasional bagi saya saat itu. Lulus SMK, bekerja, menabung, dan baru nanti berkuliah, itu rencana awal saya. Tapi siapa sangka, peluncuruan beasiswa Bidikmisi ditahun 2010 merubah rencana awal itu. Dengan perjuangan keras belajar materi-materi ilmu Sosial tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), karena saya adalah siswa SMK tentunya, saya lolos Seleksi Nasional Mahasiswa PTN di Universitas Airlangga Surabaya.

            Pertama kali datang di Surabaya, saya kaget dengan suasana kota Pahlawan yang ramai dan gedung yang tinggi layaknya kota metropolitan lainnya. Ini adalah pengalaman pertama saya keluar dari tempat tinggal saya di Lumajang. Pertama kali datang di kampus-pun saya minder, apakah saya benar-benar layak bersekolah disini? Namun, saya tahu ini adalah kesempatan emas. Saya tak boleh menyia-nyiakannya. Dengan semangat tersebut, saya beradaptasi dan berjuang di Kota Pahlawan selama empat tahun lebih. Saya jalani proses perkuliahan dengan baik: mendapatkan IPK yang baik, aktif berorganisasi dan mengikuti kompetisi/kejuaraan ilmiah. Keinginan untuk mempunyai perlengkapan kuliah tambahan seperti laptop dan keinginan untuk mengirim uang kepada orang tua saya jalani dengan bekerja sebagai asisten peneliti, dan surveyor lembaga riset. Alhamdulilah, diakhir masa kuliah saya mendapatkan predikat Cumlaude dan menyandang sebagai lulusan terbaik.Ibu dan Bapak duduk di bangku tamu undangan VVIP saat acara wisuda saya!

            Pencapaian tersebut kemudian mengantarkan saya pada babak kehidupan baru pasca kampus. Tanpa mengunggu lama, Universitas Airlangga meminta saya untuk bekerja disana sebagai asisten dosen dengan pernjanjian agar saya sesegera mungkin mendapatkan sekolah S2 di luar negeri dan kembali ke sana sebagai dosen. Akhirnya dengan perjuangan yang cukup panjang, ditahun 2016 saya mendapatkan beasiswa LPDP untuk melanjutkan studi S2 saya di program Master of Science in Policy Economics University of Illinois at Urbana-Champaign USA. 

            Meskipun hari ini saya belum mencapai tujuan akhir saya, saya bersyukur atas kesempatan mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Ia menjadi jalan dan pintu pembuka perubahan kehidupan saya dan keluarga. Ia memutus mata rantai kemisikinan! Jika dulu saya dan Ibu saya setiap bulan mengambil jatah program Beras Miskin (Raskin), hari ini saya bisa mendapatkan kesempatan membahas dan berdiskusi dengan para profesor lulusan MIT, Harvard dan lain-lain terkait efektifitas kebijakan Raskin dan program anti kemiskinan lainnya. Beasiswa ini telah memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak bangsa untuk menjadi anak bangsa yang cerdas dan berpendidikan. Terimakasih Bidikmisi, terimakasih Indonesia!

About the author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *